Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Kesalahan Ulama

Oleh : Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr

Sepeninggal Rasulullah tidak ada seorangpun yang ma’sum (terbebas dari kesalahan). Begitu pula orang alim ; dia pun tidak akan lepas dari kesalahan. Seseorang yang terjatuh dalam kesalahan, janganlah kesalahannya itu digunakan untuk menjatuhkan dirinya. Dan tidak boleh kesalahannya itu menjadi sarana untuk membuka kejelekannya yang lain dan melakukan tahdzir [1] terhadapnya. Seharusnya kesalahannya yang sedikit itu dima’afkan dengan banyaknya kebenaran yang dia miliki. Apabila ada ulama yang telah meninggal ternyata salah pendapatnya, maka hendaknya kita tetap memanfaatkan ilmunya, tetapi jangan mengikuti pendapatnya yang salah, dan tetap mendo’akan serta mengharap kepada Allah agar mencurahkan rahmat kepadanya. Adapun bila orang yang pendapatnya salah itu masih hidup, apakah dia seorang ulama atau sekedar penuntut ilmu, maka kita ingatkan kesalahannya itu dengan lembut dengan harapan dia bisa mengetahui kesalahannya sehingga dia kembali kepada kebenaran.

Ulama yang telah wafat yang memiliki kesalahan dalam maslah akidah adalah Al-Baihaqi, An-Nawawi dan Ibnu Hajar Al-Asqalani. Meskipun demikian, ulama dan para penuntut ilmu tetap memanfaatkan ilmunya. Bahkan, karya-karyanya menjadi rujukan penting bagi orang-orang yang bergelut dalam bidang ilmu-ilmu agama.

Tentang Al-Baihaqi, Adz-Dzahabi memberi komentar dalam kitab As-Siyar (XVIII/163 dan seterusnya), Adz-Dzahabi berkata, “Beliau adalah seorang penghafal hadits, sangat tinggi ilmunya, teguh pendirian, ahli hukum dan tuan guru umat Islam”.

Adz-Dzahabi menambahkan, “Beliau adalah orang diberkahi ilmunya, dan mempunyai karya-karya yang bermanfaat”. Ditambahkan pula, “Beliau pergi ke luar dari negerinya dalam rangka mengumpulkan hadits dan membuat karya tulis. Beliau mengarang kitab As-Sunan Al-Kubra dalam sepuluh jilid. Tidak ada orang yang menandingi beliau”.

Adz-Dzahabi juga menyebutkan bahwa Al-Baihaqi memiliki karya-karya tulisan lainnya yang sangat banyak. Kitabnya As-Sunan Al-Kubra telah dicetak dalam sepuluh jilid tebal. Dia menukil perkataan Al-Hafizh Abdul Ghafir bin Ismail tentang Al-Baihaqi. Katanya , “Karya-karya beliau hampir mencapai seribu juz (jilid). Suatu prestasi yang belum ada serorangpun yang menandingi. Beliau membuat metode penggabungan ilmu hadits dan fikih, penjelasan tentang sebab-sebab cacatnya sebuah hadits, serta cara menggabungkan antara hadits yang terlihat saling bertentangan”.

Imam Adz-Dzahabi juga berkata, “Karya-karya Al-Baihaqi sangat besar nilainya, sangat luas fedahnya. Amat sedikit orang yang mampu mempunyai karya tulis seperti beliau. Sudah selayaknya para ulama memperhatikan karya-karya beliau, terutama kitabnya yang berjudul As-Sunan Al-Kubra”.

baca…

Rahasia Dibalik Tidur

Aktifitas tidur tidak bisa lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Terkadang rasa kantuk sangat mengganggu aktifitas manusia. Akan tetapi pada hakikatnya Allah SWT hendak memberikan sebuah kenikmatan dengan memberikan kita rasa kantuk tersebut.

Mungkin kita sebagai manusia sudah terbiasa dengan aktifitas tidur karena sudah menjadi bagian rutinitas kita. Namun betapa kita sebenarnya tidak mengetahui apa makna dibalik aktifitas ini. Allah menyatakan di dalam Al Qur’an  bahwa

Menurut pengertian Wikipedia, tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai binatang menyusui, burung, ikan, dan binatang tidak bertulang belakang seperti lalat buah Drosophila. Pada manusia dan banyak spesies lainnya, tidur penting untuk kesehatan. Bahkan menurut survei, sebagian besar manusia menghabiskan sepertiga dari waktu hidupnya dengan tidur. Namun bagaimanakah pengertian tidur ini dipandang dari sisi Agama dan mengapa pula Allah SWT melalui lisan Rosul-Nya saw memerintahkan agar kita berdoa sebelum tidur.

baca…

Pria Menikah Lebih Mapan dari Pria Lajang (Penelitian yang Membuktikan Keaslian Al Qur’an)

Lagi-lagi penelitian Barat mendukung keaslian nash-nash dalam Kitabullah Al Qur’an Al Kariim. Seperti yang dilansir oleh salah satu situs berita Yahoo VIVAnews pada hari Minggu 28 Nopember 2010 bahwa mayoritas responden yang disurvei oleh University of Bielefeld Jerman menunjukkan pria menikah lebih mapan daripada pria lajang. Berikut ini adalah cuplikan britanya :

VIVAnews – Jika Anda pria yang memiliki penghasilan pas-pas an semasa lajang, jangan khawatir tak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga saat masuk dalam jenjang pernikahan. Karena sebuah penelitian mengungkap, kebanyakan pria setelah menikah justru penghasilannya makin melimpah.

Seperti dikutip dari laman Daily Mail, pria yang telah menikah mendapatkan tujuh persen penghasilan lebih banyak dibanding pria lajang.

Kesimpulan itu diperoleh dari survei 12.000 orang Jerman yang dilakukan oleh University of Bielefeld. Survei itu sudah mempertimbangkan perbedaan usia, pendidikan dan pengalaman ketika melakukan penelitian.

Para akademisi itu mengatakan bahwa setelah menikah, pria mengambil kepentingan yang lebih besar dalam keuangan mereka dan melakukan upaya lebih keras untuk memperbaiki nasib.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan pria merasa tidak puas dengan pendapatan sebelumnya semasa lajang. Hal ini menyebabkan pria yang sudah menikah lebih berupaya keras mencari pendapatan lebih tinggi dalam pekerjaan mereka. Alhasil banyak pria menikah mendapatkan upah lebih tinggi,” kata akademisi di Universitas Bielefeld di Jerman.

Untuk mencapai kesimpulan, para peneliti itu menganalisis data dari 12.245 orang yang diwawancarai dari berbagai  status pekerjaan, jam kerja, pendapatan dan waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas rumah tangga.

Peneliti menyimpulkan: “Perubahan gaya hidup yang berhubungan dengan pernikahan, membuat pengeluaran rumah tangga meningkat, dan seterusnya.”

Untuk itu, bagi Anda pria lajang yang memiliki pendapatan pas-pasan, jangan ragu melangkah untuk merencanakan pernikahan.

Hal senada telah diwahyukan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an Surat An Nuur ayat 32. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah berjanji akan mencukupi kebutuhan bagi orang-orang yang telah menikah dengan karunia-Nya.

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (An Nuur : 32)

Penelitian para ahli di Jerman ini semakin memperkuat bukti keaslian Al Qur’an yang telah diturunkan kurang lebih 1400 tahun yang lalu. Hal ini semakin membuktikan bahwa Al Qur’an bukanlah buatan Muhammad saw karena tidak mungkin beliau saw melakukan penelitian seperti yang dilakukan oleh para ahli di Jerman tersebut.

Sumber :

http://id.news.yahoo.com/viva/20101128/tls-pria-menikah-lebih-mapan-dari-pria-l-34dae5e.html

Matur Nuwun Teh Roro Referensinya. hehe

Bandung, 30 Nopember 2010

Little Shared “Masa Lalu”

Setiap manusia pasti memiliki sebuah memori yang dianggap paling berharga dalam hidupnya. Entah mengapa ingatan akan masa lalu tiba-tiba muncul dalam benakku. Dia bagai sinar matahari pagi yang memecah kegelapan malam. Aku masih terduduk bersila di depan monitor mencoba menguntai lembaran-lembaran memori masa lalu itu. Sejenak ku berfikir, mengapa aku bisa sampai disini. Bukankah dua tiga empat tahun lalu aku tidak pernah membayangkan akan duduk di tempat ini, berjalan di kota ini, makan, mandi dan beristirahat di kota ini. 4 tahun lalu aku masih merasakan terik mentari Surabaya yang menyengat. Berjalan menuju kampus untuk menyaksikan para dosen bercerita tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bukan kah empat tahun yang lalu aku masih merasakan betapa kerasnya pengkaderan ospek kampus dengan ketakutan yang membalut wajah-wajah yang masih lugu. Ketika itu, tak sedetik pun anganku sampai ke tempat dimana aku bersimpuh sekarang ini.

Kesemua itu mengalir layaknya air yang mengalir. Dahulu tak pernah terfikir olehku akan kuabdikan dimana jasad dan akal ini. Aku pun tak pernah berfikir menjadi sebuah lilin yang hendak menerangi kehidupan manusia. Tapi ku saat ini diminta untuk menjadi pelita besar yang akan menerangi seluruh negeri. tiga empat tahun lalu masih teringat olehku bagaimana setiap pencerahan dari Bapak Ibu Dosen tak satu pun yang masuk dalam fikiranku. Akan tetapi hari ini aku dipaksa untuk mengingat-ingat apa yang tak pernah singgah dalam akalku. Semua mengalir begitu saja seperti angin yang berhembus di padang gersang.

Masih teringat pula bagaimana dulu aku menangis sejadi-jadinya setelah nilaiku tak sanggup membawaku memasuki sekolah favorit. Masih teringat pula bagaimana air mataku menetes di pangkuan bunda, hingga sang bunda pun ikut menangis karna kesedihan yang dibawa putranya. Andai ketika itu aku tahu akan hari ini, aku ingin mengatakan, “Bunda janganlah menangis, karena Allah telah menuliskan garis kebaikan pada putramu ini”. Andai ketika itu aku tahu akan hari ini, tentu aku akan tersenyum karena bukanlah musibah yang kuhadapi tetapi adalah sebuah berkah.

Semua berjalan begitu cepatnya. Serasa tak ada satu rintangan pun yang mampu mematikan langkah-langkah kaki. Dengan keterbatasan sebagai makhluk, ternyata hidup ini terasa indah untuk dijalani. Sejenak hati ini tersadar, bukanlah aku yang menuntun ku hingga sampai ke tempat ini. Aku bahkan tak sanggup memastikan apa yang terjadi esok dan tak mampu mengubah apa yang telah terjadi di masa lalu. Jasad ini serasa diperjalankan melewati detik demi detik, hari demi hari menyibak ribuan misteri waktu hingga Dia memanggilku. Semakin ingatan-ingatan itu menghantui fikirku semakin terasa tak berdaya diri ini. Ku hanya makhluk kecil yang untuk diriku saja tak bisa ku mengetahui. Lalu siapakah yang telah mengatur jutaan sekenario agung ini ? Aku hanya peran figuran di dalam luasnya pentas yang berjudul “Dunia”. Semua diarahkan begitu rapi hingga setiap aktor tak pernah sadar akan siapa yang telah menggerakkannya. Inilah film tentang kehidupan yang sebenarnya. Bukan sekedar sinetron atau film bioskop yang mudah tertebak bagaimana alur ceritanya. Ini adalah film tentang kehidupan yang setiap detiknya adalah misteri dan setiap menitnya adalah teka teki. Siapakah yang tahu akan kemana film ini dibawa dan bagaimana film ini berakhir ? Hanya Allah lah yang tahu.

Wallahua’lamu bishshowab.

Bandung R5A5, 17 Dzulhijjah 1431 H

Tiada Duka Yang Abadi (by Opick)

Tiada duka yang abadi didunia
Tiada sepi merantaimu selamanya
Malam ‘kan berakhir, hari ‘kan berganti
Takdir hidup ‘kan dijalani

Tangis dan tawa nyanyian yang mengiring
Hati yang rindukan cinta dijalan-Mu
Namun ku percaya hati meyakini
Semua akan indah pada akhirnya

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Waktu berputar rebulan dan matahari
Bunga yang mekar akan layu akan mati
Malam ‘kan berakhir, hari ‘kan berganti
Takdir hidup ‘kan dijalani

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Iedul Adha di Rantau

Suara Takbir menggema di seantero jagad Pasundan. Memang sudah selayaknyalah hari penuh makna ini diperingati oleh seluruh umat Islam di tanah ini. Berbicara mengenai Iedul Adha, pikiran kita tak pernah lekang dari kisah dua manusia agung Ibrohim as dan Ismail as. Telah banyak buku-buku yang menceritakan kemuliaan akhlaq mereka berdua. Bahkan anak-anak TK dan SD pun tak asing dengan cerita-cerita sepak terjang keduanya di dunia mengemban misi risalah kenabian dari Allah SWT.

Di dalam Al Qur’an Allah SWT telah mengabadikan keduanya sebagai pelajaran bagi kami umat akhir jaman. Ismail as adalah anak semata wayang Ibrahim as dikala itu. Dia adalah anak yang sholih dan berakhlaq mulia. Ibunya adalah seorang wanita yang taat bernama Hajar. Beberapa riwayat mengatakan bahwa Hajar adalah seorang budak yang dihadiahkan Firaun kepada Nabi Ibrahim as. Namun sebagian riwayat lain mengatakan bahwa Hajar adalah putri Firaun sendiri.

Adapun kesholihan Ismail sendiri telah diabadikan Allah di dalam Al Aqur’anul Karim. Beberapa ayat yang menceritakan kesholihan Ismail as antara lain :

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”.

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

baca…

Hadist Arabain ke Dua Puluh Empat

Pada kesemepatan kali ini ijinkan saya menyampaikan salah satu hadist dari 40 hadist Arbain yang disusun oleh Imam Nawawi rohimahullah. Lafadz dan makna hadist ini datang langsung dari Allah SWT. Oleh karena itu hadist ini disebut juga Hadist Qudsi. Hadist tersebut adalah sebagai berikut :

Dari Abu Dzar Al-Ghifari rodhiallohu ‘anhu dari Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda meriwayatkan firman Alloh ‘azza wa jalla, bahwa Dia berfirman, “Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya pula atas kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua tersesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu kepada-Ku, niscaya kuberikan hidayah itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian lapar, kecuali orang-orang yang aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku berikan makanan itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian adalah orang-orang tidak berpakaian, kecuali orang-orang yang telah Kuberi pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian semua. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian bermanfaat bagi-Ku. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian semua tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian dapat membahayakan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, berada pada hati yang paling jahat diantara kalian, hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun dalam Kerajaan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berdiri di atas satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu aku penuhi semua permintaan mereka, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang Aku miliki, hanya seperti berkurangnya air samudra ketika dimasuki sebatang jarum jahit (kemudian diangkat). Wahai hamba-hambaKu, semua itu perbuatan kalian yang Aku hitungkan untuk kalian, kemudian Aku membalasnya kepada kalian. Maka barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji Alloh, dan barang siapa mendapatkan selain itu, hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendirinya.” (HR. Muslim)

Kandungan hadist di atas terbagi menjadi beberapa makna. Makna-makna tersebut menjelaskan tentang larangan berbuat dzolim, bentuk-bentuk kasih sayang Allah SWT, dan Keagungan Allah dihadapan makhluknya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai makna-makna yang terkandung pada hadist tersebut.

baca…

Muhammadiyah Idul Adha 16 November 2010

VIVAnews – Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur memastikan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah jatuh pada Selasa, 16 November 2010. Terkait itu, Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim Nadjib Hamid menjelaskan, telah menerima maklumat dari Muhammadiyah Pusat No 05/MLM/I.0/2010.

“Dalam maklumat, ditetapkan 1 Zulhijjah jatuh pada 7 November 2010. Dan, memastikan pelaksanaan Idul Adha jatuh pada 16 November 2010,” kata Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim, Nadjib Hamid Senin, 25 Oktober 2010.

Sebab, kata dia, pada saat Ijtimak 29 Dhulqo’dah jatuh pada Sabtu, 6 November 2010 pukul 11.53.04 WIB. Saat itu tinggi hilal pada saat matahari terbenam di Yogyakarta posisinya di 01 derajat 34 menit 23 detik. Selain itu, Hilal sudah wujud di lokasi Tanjung Kodok, Tuban, Jatim dengan ketinggian 01 derajat 27 menit, 26.11 detik.

Isi maklumat tersebut langsung diteruskan ke pimpinan wilayah, daerah dan ke seluruh pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah se-Indonesia,

Lebih jauh, pihak Muhammadiyah tidak menampik bakal ada perbedaan antara penetapan yang dilakukan Muhammadiyah dengan pemerintah. “Itu tidak menjadi soal dan jangan dibesar-besarkan,” kata Nadjib.

Muhammadiyah juga menghormati jika saat ini pemerintah belum menetapkan dan biasanya akan diumumkan ketika mendekati Idul Adha dengan mengadakan Rukyatul Hilal. “Kalau ada perbedaan, silakan masyarakat mengikuti sesuai keyakinannya,” ujar Hamid.

Sebagai perbandingan, pelaksanaan Idul Adha pada 16 November ini berbeda dengan kalender resmi yang dikeluarkan pemerintah. Pemerintah, dalam kalender resmi, menetapkan 17 November sebagai Idul Adha dan menetapkan hari itu sebagai Libur Nasional.

VIVAnews – Sabtu, 13 November 2010

Dialog Heraklius dengan Abu Sufyan

Perjanjian Hudaibiyah merupakan titik tolak kemenangan umat Islam terhadap kaum kafir Quraisy. Setelah terlibat beberapa kali peperangan antara kedua belah pihak, Quraisy merasa enggan meneruskan perselisihan ini karena dari perselisihan ini Quraisy menderita banyak sekali kerugian harta benda. Faktor utama yang mendorong Quraisy mengadakan perjanjian ini adalah tersendatnya perdagangan mereka ke Syam akibat pencegatan-pencegatan yang dilakukan kaum muslimin ketika kafilah dagang mereka melewati daerah-daerah di sekitar Madinah.

Momen berharga ini segera dimanfaatkan Nabi saw untuk menyampaikan risalah Islam kepada pemimpin-pemimpin dunia saat itu, salah satunya adalah Kaisar Romawi Heraklius yang kala itu berkedudukan di Syam. Al Bukhory meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa beliau pernah mendengar dari Abu Sufyan bin Harb tentang surat Heraklius yang dikirimkan kepadanya saat dia dan kafilah dagang Quraisy sedang berada di Syam.

baca…

Good Bye My Old Room

Hari ini tanggal 7 Nopember 2010 resmi sudah aku berpindah ke tempat tinggal yang baru. Setelah menemui bibi penjaga kos dan menyerahkan kuncinya, mulai saat itu pula aku harus hengkang dari Pondok Aurel. Pondok ini menyisakan kenangan yang dalam bagiku, terutama kenangan tentang kebersamaan kami Laskar DJBB angkatan 20. Laskar yang tak lekang oleh waktu (lebay).

Disanalah tempat kami berkumpul melepas penat akibat pekerjaan yang telah kami jalani selama satu bulan penuh. Dari sanalah kami bertolak untuk menyusuri sudut-sudut kota Bandung, Mall-Mall, pasar-pasar, rumah-rumah, sawah-sawah, hutan-hutan (emangnya mau kemana Kang ?). Yang pasti disanalah saksi bisu kegiatan berkumpul kami.

Setelah kurang lebih 3 bulan kegiatan OJT (On the job training)kami selesei (Mudah-mudahan SK segera turun) status kami berubah menjadi benar-benar OJT (Ora Jelas Tugase). Dibilang siswa OJT tapi sudah lulus (Alhamdulillah semua lulus, tinggal sahabatku Nanang dan Iwan – Semangat Bro . .), dibilang pegawai tapi belum ada SK. Wah, status kami benar-benar abu-abu. Tapi masih mending daripada hitam. hehe

Entah mengapa aku merasa ingin rasanya pindah tempat tinggal ke tempat yang lebih tanang (asal bukan kuburan). Untuk itu aku putuskan mencari referensi kos-kosan baru yang situasinya lebih kondusif. Aku disarankan beberapa rekan kerjaku untuk pindah ke kos-kosan mereka. Terima kasih Bapak Ribut dan Mas Lius atas saran kos-kosannya. Akhirnya aku putuskan untuk menengok sejenak bagaimana kondisi kos-kosan tersebut. Aku pun berjalan menyusuri jalan Pangarang menuju jalan Rana bersama Bapak Ribut. Ketika sampai di tempat tujuan aku pun segera melihat-lihat kondisi tempat tinggal yang satu ini. “Masya Allah bagusnya”, gumamku dalam hati. Namun rasanya kurang afdhol kalau tempat sebagus ini jauh dari masjid. Maka aku tanyakan kepada beliau dimanakah letak masjid. Pak Ribut pun menjawab, “deket, cukup jalan kaki aja”. “Ayuk sekalian sholat maghrib, biar ku tunjukkan dimana masjidnya”, kata bapak tadi. Setelah ku tahu masjid mudah dijangkau dari sini maka kuputuskan untuk berkata “Ambil”.

Namun sayang ketika itu kamar sudah terisi penuh. Baru saja kemaren ada kamar kosong di C5 tapi sudah ada yang memesan. Akhirnya ku tahu yang memesan kamar itu adalah seorang teteh-teteh yang bekerja di PLN juga. Cuman bedanya dia baru saja dapat SK, sedang aku masih Ora Jelas Tugase. “Sayang sekali . . . ah sudahlah, demi teteh yang geulis ini aku rela mengalah”.  Akhirnya hari itu aku pulang dengan perasaan hampa.

Beberapa hari kemudian aku dikabari oleh sang pemilik kos bahwa ada kamar kosong di A5. Akhirnya ku terima sajalah daripada tetap dengan perasaan hampa. Setelah selidik punya selidik ternyata kamar itu berada persis di depan kamar Pak Ribut (Bapak yang memberikan referensi  kos ini). “Alhamdulillah, kamarku berada di dekat kamar bapak yang baik hati, tapi Astaghfirullah, kenapa kamarku jauh dari kamarnya teteh yang geulis itu yah ?”. Ah memang begini lah keadaannya. Kamarku dengan kamar teteh itu harus terpisah dua gerbang. Gerbang pertama, aku yang memegang kuncinya, tapi gerbang kedua, dia yang memegang kuncinya. Wah gak bisa ngelihat dia tiap hari dung ?? (Mau cari kosan apa cari awewe sih kang ?).

Akhirnya kuputuskan untuk mengambil kamar yang satu ini, dengan segera membayar tarif sewanya  saat itu juga kepada pemilik kos. Alhamdulillah semua lancar. Aku pun akhirnya dibekali 3 kunci oleh pemilik kos. Kunci pertama adalah kunci gerbang masuk, kunci ke-2 adalah kunci garasi, dan kunci ke-3 adalah kunci kamar.

Malam ini 7 Nopember 2010 aku bisa tidur dengan tenang di kamar baru ini. Kamar yang bercat biru ini ku beri kode nama R5A5. Kemudian ku pasang juga sprei warna biru. Wah makin biru saja kamar ini. Malam ini pun tiba-tiba ku teringat kenangan-kenangan masal lalu di Pondok Aurel dan mudah-mudahan kenangan ini terus berlanjut walaupun diriku tidak di tempat itu lagi. Good bye my old room, I will never forget you now and forever

 

Bandung R5A5, 7 Nopember 2010

« Older entries